Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti “sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya”. Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.
Produk adalah benda atau jasa yang direalisasikan secara sistematis dan rasional untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan sasaran. Produk memiliki nilai dan kenaikan/ penambahan nilai.
Produk terdiri dari 2 komponen:
1. Komponen fisik
yaitu komponen yang kelihatan secara nyata dari produk tersebut. Seperti bahan baku.
2. Komponen Pendukung
yaitu komponen yang mendukung nilai dari suatu produk. Contohnya rasa, warna, harga, dan manfaat dari produk
Klasifikasi produk:
1. Nondurable Goods (barang sekali pakai)
Yaitu produk yang dalam pemanfaatannya hanya bisa dimanfaatkan sekali saja,contohnya tissu.
2. Durable Goods (barang tahan lama)
Yaitu produk yang dapak dipakai dalam durasi waktu yang lama, contohnya kusrsi dan meja.
3. Services (jasa)
Yaitu produk yang dijual berupa jasa, produknya tidak kelihatan tetapi dapat dirasakan, contohnya: barbershop.
Product Life Cycle (PLC)
adalah siklus hidup suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.
1. Introduction
produk baru pertama diluncurkan. Pertumbuhan penjualan masih lambat karena produk baru dikenal oleh pasar. Profit masih belum ada dikarenakan pengeluaran untuk mengenalkan produk.
2. Growth
produk sudah diterima oleh pasar, penjualan meningkat, dan perusahaan sudah memperoleh profit.
3. Maturity
pertumbuhan penjualan yang lambat, profit sudah stagnan atau menurun dikarenakan kompetisi yang meningkat.
4. Decline
penjualan menurun tajam dan profit mulai tergerus.
Setelah mencapai puncaknya maka produk akan turun dengan alamiah. Perubahan citra produk/ organisasi lalu dilakukan untuk mendukung inovasi dan menghindari penurunan drastis akibat kejenuhan produk. Jangka waktu titik jenuh tidak saja ditentukan dari jenis produk tapi bisa dilihat menggunakan indikator seperti penjualan produk, komplain yang tidak tertangani, distribusi dll.
Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb. Ada juga istilah daur ulang siklus produk yang diterapkan untuk menarik proyek dari penurunan dengan memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti pengemasan ulang dan pemotongan harga.
Pada fase pengenalan produk ada keadaan dimana proses pemasaran akan gagal karena produk yang dibuat tidak diterima di pasaran (waktu dimana produk dalam masa uji coba di pasaran) disebut dengan Chosen Period.
Pengembangan Produk bertujuan untuk:
- Untuk kelansungan hidup perusahaan
- PLC yang semakin pendek
- Kondisi pasar yang berubah
- Regulasi
- Diversifikasi usaha (menjual suatu produk/ jasa lalu butuh produk/jasa lain untuk melengkapinya. (contoh: lapangan futsal jualan spatu futsal dan perlengkapan futsal.
- Sasaran keuangan
Konsep Pengembangan Produk Baru
- Improvements and revisions of eksisting products
- “New to the world” products
- New product lines
- Additions to Existing Product Lines
- Cost Reduction
- Repositioning
1. “New to the World” Products
pengembangan produk yang sama sekali baru (belum ada di pasar), biasanya akan memunculkan beberapa bisnis baru yang sebelumnya tidak ada.
2. New Product Lines
yaitu pengembangan lini produk baru, memungkinkan perusahaan untuk masuk ke pasar yang sebelumnya tidak dimasuki oleh perusahaan.
3. Additions to Existing Product Lines
yaitu pengembangan produk pada lini produk yang sudah ada. Dengan memanfaatkan modifikasi produk dasar, dapat meningkatkan market share.
4. Improvements and Revisions of Existing Products
yaitu pengembangan dengan memperbaiki produk yang sudah ada. Dengan melakukan redesign atau repackaging perusahaan dapat menawarkan value yang lebih kepada konsumen.
5. Repositioning
lebih condong kepada aktifitas marketing. Sasaran dari repositioning adalah mengubah persepsi konsumen mengenai produk perusahaan.
6. Cost Reductions
adalah program untuk mengurangi biaya (cost) produksi sebuah produk. Cost reductions akan membantu perusahaan dengan meningkatkan margin dari produk yang sudah ada.
Karakteristik Pengembangan Produk
- Product Quality
- Product Cost
- Development Time
- Development Cost
- Development Capability (aset dari perusahaan untuk mengembangkan produk)
1. Kualitas Produk (Product Quality)
yaitu seberapa baik produk yang dihasilkan dari pengembangan produk. Bila produk yang dihasilkan baik dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen, maka hal tersebut merupakan salah satu indikator bahwa pengembangan produk yang dilakukan sudah berhasil.
2. Biaya Produksi (Product Cost)
yaitu biaya yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Biaya produksi akan menentukan berapa keuntungan (profit) yang dapat diperoleh perusahaan pada volume penjualan dan harga tertentu. Biaya produksi yang efisien merupakan salah satu indikator bahwa pengembangan produk yang dilakukan sudah berhasil.
3. Waktu Pengembangan (Development Time)
yaitu waktu yang diperlukan untuk mengembangkan produk tersebut, mulai dari ide awal sampai produk tersebut siap ditawarkan ke pasar. Adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan lingkungan bisnis akan menentukan waktu pengembangan produk. Waktu pengembangan produk yang cepat dengan momen yang tepat merupakan salah satu indikator bahwa pengembangan produk yang dilakukan sudah berhasil.
4. Biaya Pengembangan (Development Cost)
yaitu biaya yang diperlukan untuk mengembangkan produk tersebut. Biaya pengembangan yang efisien merupakan salah satu indikator bahwa pengembangan produk yang dilakukan sudah berhasil.
5. Development Capability
menunjukkan kemampuan perusahaan setelah melakukan aktifitas pengembangan produk tersebut. Apabila perusahaan
mengalami peningkatan kemampuan mengembangkan produk setelah melalui suatu aktifitas pengembangan produk, sehingga di masa yang akan datang mereka bisa melakukannya dengan lebih baik, maka haltersebut merupakan salah satu indikator bahwa pengembangan produk yang dilakukan sudah berhasil.
Tiga Fungsi Dasar Merancang Konsep Pengembangan Produk
- Marketing –> proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.Marketing, menjembatani antara perusahaan dengan konsumennya. Bagian marketing memungkinkan identifikasi dari peluang produk, segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan konsumen. Pemahaman mengenai konsumen merupakan hal yang penting dan menentukan sukses / tidaknya sebuah produk.
- Design–> proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru, atau hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.Design, memilik peran yang sangat penting untuk mewujudkan keinginan konsumen menjadi sebuah produk. Secara garis besar, ada dua kategori design yaitu engineering design dan indutrial design. Engineering design bertanggung jawab terhadap rancangan teknis, misalnya rancangan mekanik dan listrik dari sebuah produk. Industrial design beraitan dengan estetika dan ergonomi.
- Manufacturing Manufacturing, bertanggungjawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem produksi (production system) untuk menghasilkan produk.
Metode yang digunakan dalam pengembangan produk
- Analisis Konjoin –> Analisi pemilihan alternatif terbaik, analisis multivariat
- Taguchi (Robust Design) –>metode untuk memperbaiki proses produksi
- Triz (Teoriya Resheniya Izobretatelskilih Zadach) –> hubungan antara dua variabel yang bertolak belakang
- QFD (Quality Function Development) –> Metode pengembangan yang lebih sistematis dan terstruktur
Hal yang Pertimbangan dalam Pengembangan Produk
1. Understanding the customer
adalah issue utama dalam pengembangan produk baru (New Product Development/NPD). Produk yang dibuat pada
akhirnya akan dijual kepada konsumen. Pemahaman mengenaikebutuhan konsumen tentu akan menentukan berhasil/tidaknya sebuah produk di pasar.
2. Economic change
perubahan ekonomi dapat mempengaruhi performa produk di pasar. Pengembangan produk seharusnya memperhatikan
perubahan ekonomi. Misalnya: ketika daya beli menurun, produk dengan kemasan ekonomis tentu akan menjadi pilihan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Sociological and demographic change
perubahan sosial dan demografis akan mempengaruhi pasar. Misalnya: di era sekarang, metode komunikasi sudah sangat beragam termasuk jejaring sosial (social network). Untuk mengakomodasi fenomena ini, produsen alat-alat komunikasi (communication devices) sudah banyak yang memasukkan jejaring sosial sebagai salah satu fitur andalannya.
4. Technological change
perubahan teknologi membawa kemajuan dan memungkinkan berbagai produk dan kebutuhan. Misalnya: perkembangan teknologi wireless network (wi-fi, dll) memungkinkan akses internet dimanapun, sehingga produk-produk komputer portable mengadopsinya menjadi salah satu fitur.
5. Political / legal change
perubahan aspek politik (regulasi, dll) akan mempengaruhi pengembangan produk perusahaan. Misalnya: beberapa operator CDMA di Indonesia harus menyediakan mekanisme untuk memungkinkan konsumen menggunakan layanan di luar wilayah cakupan nomor konsumen tersebut. Hal ini dikarenakan regulasi berkaitan dengan lisensi CDMA yang tidak memungkinkan operator memberlakukan satu nomor yang dapat diakses secara global, seperti GSM.
Beberapa Penyebab Kegagalan Produk
- Demand yang Terlalu Sedikit (Market too small). –>Demand yang terlalu sedikit dapat menyebabkan produk tersebut tidak memiliki kelayakan bisnis.
- Adanya ketidakcocokan dengan kemampuan perusahaan (Poor match for the company).–>Kemampuan yang dimiliki perusahaan mungkin tidak sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk memproduksi dan memasarkan suatu produk.
- Not New / Not Different –>yaitu ide produk yang tidak menambah value bagi customer.
- Kesalahan peramalan (Forecasting Error) –>yaitu kesalahan dalam memprediksi demand. Salah satu kesalahan peramalan adalah memproduksi dengan jumlah yang terlalu banyak karena kesalahan dalam memperkirakan penjualan.
- Perubahan Teknologi (Major Shift in Technology).–> Perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan produk memiliki umur yang pendek. Ketidakmampuan perusahaan untuk mengadaptasi hal ini akan memperbesar risiko kegagalan produk.
- Waktu yang Tidak Tepat (Poor timing).–>Ada risiko kegagalan yang tinggi bila produk ditawarkan ke pasar pada waktu yang tidak tepat.
- Competitive Response.–>Pesaing juga dapat menyebabkan produk perusahaan tidak berhasil di pasaran. Pesaing dapat saja meniru produk yang diluncurkan atau bahkan mengembangkan/memperbaikinya sehingga memperbesar risiko kegagalan produk.
sumber: http://wikipedia.org